LAPORAN HASIL STUDY TOUR TAHUN 2016
I.
CANDI BOROBUDUR
A.
Asal mula
Borobudur
Candi Borobudur
merupakan bangunan kuno yang memiliki stupa tertua dan kompleks stupa terbesar
di dunia. Oleh UNESCO namanya tercatat sebagai pewarisan budaya dunia dan
dianggap sebagai salah satu dari 7 keajaiban dunia. Menurut sejarahnya, Candi
Borobudur dibangun oleh Samaratungga dari Dinasti Syailendra yang
pembangunannya memakan waktu selama kurang lebih 50 tahun. Dimulai dari tahun
778 sampai 856 Masehi, 300 tahun sebelum Angkor Wat di Kamboja, dan 200 tahun
sebelum Notre Dame.
Borobudur
merupakan sebuah bangunan berbentuk piramida berundak yang terbagi atas 9 lapis
lantai. Enam lantai bagian bawah berbentuk platform bujur sangkar, lingkaran
terluarnya dipenuhi dengan galeri relief, yang merupakan gudang pusaka seni
pahat yang tersohor di dunia, panjang nya mencapai 2,5 km, sehingga Borobudur
hampir sama dengan piramida Mesir,
Nama Borobudur
diperkirakan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu : Vihara Buddha Ur, yang
berarti Kuil Buddha dari puncak gunung. Sebelumnya, candi peninggalan Dinasti
Syailendra memiliki ketinggian 42 meter, tetapi setelah mengalami pemugaran,
tingginya berkurang menjadi 34,5 meter, dengan dimensi 123 x 123 m,
lantai/tingkat 10. Lantai 1 sampai 6 berbentuk segi empat, dan lantai 7 sampai
10 berbentuk lingkaran.
Candi Borobudur
menghadap ke timur, terdiri dari 1.460 panel, yang masing-masing panel memiliki
lebar 2 meter. Luas seluruh dindingnya mencapai 2.500 meter persegi, yang penuh
dengan relief. Panel yang memiliki relief berjumlah 1.212.
Menurut
penelitian para ahli sejarah, jumlah patung Buddha terdapat sekitar 504, baik
patung yang masih utuh dan yang hancur. Hingga saat ini Borobudur sudah dipugar
sebanyak 2x, yaitu tahun 1905 sampai 1910, dan tahun 1973 sampai 1983.
B.
Penemuan Candi
Borobudur
Pada tahun 1006
Masehi terjadi sebuah letusan maha dahsyat gunung berapi, Borobudur terkubur di
bawah lapisan abu gunung berapi. Baru pada tahun 1814 Masehi, candi peninggalan
Buddha tersebut ditemukan dibalik hutan belantara yang lebat. Diceritakan saat
itu Raffles yang merupakan wakil gubernur Inggris yang ditugaskan di pulau Jawa
mendengar cerita dari para pemburu dan penduduk tentang ditemukannya sebuah
candi besar yang tersembunyi di dalam hutan lebat.
Maka Raffles mengutus insinyur WN-Belanda untuk menyatakan hal
tersebut. Dan benar adanya, akhirnya Borobudur timbul di nusantara. Tahun 1973
dengan bantuan UNESCO, dilakukan restorasi berskala besar terhadap Candi
Borobudur. 5 tahap pembangunan Borobudur Candi Borobudur dibangun dalam
kurun waktu kurang lebih 50 tahun, melalui beberapa tahapan. Dari beberapa
tahap pembangunannya desain candi ini mengalami beberapa kali perubahan pula.
Berikut 5 tahap pembangunan Borobudur :
1.
Tahap pertama, dimulai
sekitar tahun 780 Masehi. Pada tahap ini, masih merupakan bangunan kecil dengan
3 buah teras bertumpuk, didirikan ketika bangunan lainnya mulai dibangun dan
kemudian dihancurkan. Kemungkinan awalnya dirancang sebagai sebuah piramida
bertingkat.
2.
Tahap kedua. Pada
tahap kedua, pondasi candi diperlebar, menutupi kaki asli. Jumlah teras juga
diperbanyak, menjadi 2 buah teras persegi empat dan 1 buah teras bundar.
3.
Tahap Ketiga. Pada
tahap ketiga ini, perubahan lebih teliti diterapkan. Puncak teras bundar
dipindah dan digantikan dengan serangkaian tiga buah teras bundar. Di puncak
setiap teras dibangun stupa juga.
4.
Tahap keempat
dan kelima.
Terjadi sedikit perubahan pada monumen, penambahan relief-relief baru dan
perubahan tangga dan patung di sepanjang jalan. Simbol pada monumen tetap sama,
namun, sebagian besar dekorasinya dirubah.
C.
Kajian Teori
Tentang Peranan Candi Borobudur
untuk Wisata
Badan Promosi
Pariwisata Kota Yogyakarta (BP2KY) meminta pengelola Taman Wisata Candi
Borobudur, Prambanan & Ratu Boko sebagai salah satu daerah tujuan wisata
mempunyai peran diberbagai bidang diantaranya :
1. Ekonomi
Candi
Borobudur saat ini menjadi salah satu objek wisata setelah disahkan oleh Bapak.
Soeharto. Hal ini sangat berpengaruh terhadap pendapatan daerah dan pendapatan
masyarakat setempat dikarenakan dengan di Bukanya Candi Borobudur sebagai
tempat wisata dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar yang seperti
kami lihat banyak orang yang berjualan berupa alat kerajinan maupun kuliner.
2. Budaya
Sebagai objek wisata,candi borobudur
mempunyai peran dalam budaya yaitu kita dapat mengerti dan mengetahui tentang
sejarah candi borobudur, memberi informasi yang dapat diamati dari aspek
filosifi dari bentuk bangunan candi, latar belakang keagamaan, pendidikan etika
dan norma juga kita daapat mengetahui nilai budaya dalam aspek
arkeologi,arkeologi ini adalah nilai yang berkaitan dengan kegunaan bentuk arsitektur,. Bentuk arsitektur Candi
Borobudur adalah perpaduan antara arsitektur Indonesia asli yang ditandai
dengan tiga tingkat berundak menyerupai punden yakni ciri khas bangunan yang
diperuntukkan bagi pemujaan roh nenek moyang (Soekmono, 1982) dengan arsitektur
India yang dicirikan oleh bentuk stupa sebagai puncaknya. Stupa sendiri adalah
prototip dari makam raja yang berbentuk kubah dari timbunan bata atau tanah
yang disebut “tumulus” (Brown, 1976).Selain itu Permasalahannya Candi berada di
tengah-tengah PT Taman yang sarat kepentingan dan berorientasi profit. Kita
semua merindukan institusi dan kebijakan menyangkut Candi Borobudur, Mendut,
Prambanan, Ratu Boko dan candi-candi lain masuk Kawasan Strategis Nasional yang
memihak kepada kepentingan budaya dan masyarakat. Sebuah badan yang akan
menyuburkan kegiatan pariwisata bukan dipenuhi kegiatan bisnis institusional,
tujuan hiburan mendominasi menejemen serta melupakan pembangunan pendidikan
budaya nasional.
Peran
pemerintah dalam merawat candi borobudur tertuang dalam Berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan
Pariwisata Nomor : PM.40/OT.001/MKP-2006 tanggal 7 September 2006, Balai
Konservasi Peninggalan Borobudur mempunyai tugas pokok melaksanakan kajian di
bidang konservasi, teknik sipil, arsitektur, geologi, biologi, kimia, arkeologi,
dan melaksanakan pelatihan tenaga teknis konservasi serta perawatan Borobudur
dan peninggalan purbakala lainnya.
Benda cagar budaya disebut juga sumberdaya
budaya, adalah warisan budaya bangsa yang banyak memiliki keterbatasan baik
dalam jumlah, maupun sifatnya serta mempunyai makna kultural yang melekat pada
objeknya. Oleh karenanya, sumberdaya budaya tersebut perlu dijaga keberadaannya
dengan cara dilindungi, dilestarikan atau dikonservasi. Pengertian konservasi
dalam hal ini diartikan sebagai suatu upaya
untuk melestarikan sumberdaya arkeologi agar dimanfaatkan secara
’bijaksana’ sehingga dapat bertahan lebih lama ( Subroto, 2003). Konservasi
merupakan istilah yang menjadi payung dari semua kegiatan pelestarian. Sesuai
dengan kesepakatan internasional yang dirumuskan dalam Burra Charter 1981
batasan konservasi adalah segenap proses pengelolaan suatu tempat agar makna
kultural yang dikandungnya terpelihara dengan baik. Konservasi dapat meliputi
segala kegiatan pemeliharaan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.
Konservasi dapat pula mencakup preservasi, restorasi, rekonstruksi, adaptasi
dan revitalisasi (Sidarto dan Budihardjo, 1989).
Pengelolaan sumberdaya budaya pada dasarnya
adalah kegiatan yang terpadu antara dua aspek, yaitu pelestarian dan pemanfaatan
sumberdaya budaya. Dalam kegiatan pengelolaan sumberdaya budaya, pembobotan
merupakan langkah awal yang perlu dilakukan karena perumusan rancangan
manajemen sumberdaya budaya bergantung dari bobot signifikansi yang diberikan
kepada sumberdaya budaya tersebut (Pearson, 1995) Dengan demikian perlakuan
pengelolaan terhadap sumberdaya budaya bernilai penting akan berbeda denga n sumberdaya budaya yang kurang memiliki
nilai.
Dalam
mempromosikan sebuah candi borobudur sejauh ini pemerintah mempromosikan ke ranah internasional melalui
penetapan warisan budaya nasional menjadi warisan dunia karena keindahan dan keagungan Candi
Borobudur tidak hanya mendapatkan pengakuan masyarakat Indonesia sendiri,
melainkan ia sudah dianggap sebagai warisan kebudayaan dunia. Hal ini terbukti
pada saat pemugaran Candi Borobudur selama sepuluh tahun sejak tahun 1971,
dukungan berbagai negara sahabat telah diberikan secara mantap.
Dan selain dari pemerintah ternyata ada juga yang mempromosikan candi
borobudur seperti Maria Sharapova
diam-diam ternyata petenis cantik Rusia, ini mengagumi keindahan dan kebesaran
Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.Pernyataan Sharapova itu bukan
sekadar basa-basi, Mantan petenis nomor satu dunia ini menjadikan Borobudur sebagai salah satu
tujuan liburannya dan melalui akun Facebook-nya, Maria Sharapova mempublish
foto yang berlatar belakang Candi Borobudur. "Menjelang matahari terbenam.
Sayangnya, Sharapova tidak menyebutkan kapan foto itu diambil. Namun, yang
jelas itu sudah membuktikan dia pernah berlibur ke Borobudur. Padahal, sebagai
pemain tenis, dia belum pernah secara resmi bertanding di Indonesia.
II.
PANTAI PARANG TRITIS
A.
Pengertian
Parangtritis merupakan salah satu pantai yang terdapat di selatan
kota yogyakarta. Hamparan yang luas serta keindahaan-nya membuat pantai ini
selalu ramai oleh pengunjung. Mungkin diantara kita pernah atau bahkan sering
mengunjungi pantai parangtritis tersebut, namun tahukah kamu mengenai sejarah
Mitos Parangtritis pantai di Yogyakarta ini? Untuk mengetahui cerita tersebut
ada baiknya kita simak uraian dibawah ini. Pantai parangtritis sangat erat
kaitannya dengan mitos dan misteri Nyi Ror
Kidul
yang tumbuh di dalamnya. Sejarah mencatat bahwa cerita-cerita mengenai sejarah
mitos parangtritis pantai di Yogyakarta beserta Nyi Roro Kidul muncul di
kalangan masyaratak khususnya yang berada di wilayah Yogyakarta sejak ribuan
tahun silam. Fenomena-fenomena misterius yang terjadi di wilayah pantai
parangtritis serta asal usul
kisah nyi roro kidul menambah daya
tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung ke pantai yang terkenal akan
ombak ganas-nya tersebut.
Bertemunya
Nyi Roro Kidul dengan raja Mataram yakni Sultan Agung Hanyakrakusuma
sebagaimana yang telah kami tulisakan dalam artikel yang berjudul asal usul
kisah nyi roro kidul diyakini
menjadi awal mula kemunculan legenda yang hingga kini masih terjaga
kelestariannya secara turun temurun. Beranjak dari hal tersebut sejarah mitos
parangtritis pantai di Yogyakarta juga memiliki beberapa mitos yang hingga kini
diyakini oleh masyarakat sekitar.
B.
Fenomena Pantai Parang Tritis
Adapun
beberapa fenomena yang kerap terdengar dari warga sekitar adalah sebagai
berikut:
1.
Pantai
parangtritis merupakan pintu masuk atau gerbang kerajaan tak kasap mata yang
sering dikenal sebagai kerajaan pantai selatan dengan ratu nyi roro kidul.
2.
Barang
siapa memakai pakaian berwana hijau dan mandi di pantai parangtritis maka ia
akan terseret ombak. Mitos ini diyakini masyarakat sekitar karena warna hijau
merupakan warna kesukaan ratu pantai selatan sekaligus sebagai seragam bala
tentaranya.
3.
Menyimpan
lukisan nyi roro kidul diyakini akan ditemui oleh nyi roro kidul baik dalam
mimpi atau dalam kenyataan.
Tiga mitos
diatas merupakan keyakinan masyarakat sekitar yang menambah kemistikan sejarah
mitos parangtritis pantai di Yogyakarta. Terlepas kepercayaan kita terhadap
misteri, legenda, maupun mitos tersebut kembali pada diri kita masing-masing.
III.
MUSEUM DIRGANTARA MANDALA
A.
Pengertian
Museum Dirgantara Mandala merupakan museum yang
dikelola oleh TNI Angkatan Udara dan menyajikan secara lengkap tentang sejarah
penerbangan dan dunia aviasi di Indonesia. Di museum ini wisatawan bisa
menyaksikan beragam koleksi alutista dan pesawat mulai dari pesawat sipil,
pesawat tempur, hingga rudal TNI AU.
Sebagai basecamp sekaligus kota kelahiran TNI
AURI, Yogyakarta memiliki sebuah museum dengan koleksi kedirgantaraan yang
paling lengkap di Indonesia. Museum tersebut adalah Museum Dirgantara Mandala.
Beragam pesawat yang memiliki peranan penting dan pernah berjasa dalam sejarah
perjuangan kemerdekaan Indonesia disimpan di museum ini. Karena itu, Museum
Dirgantara merupakan salah satu tempat yang wajib Anda datangi saat berkunjung
ke Yogyakarta.
Berada satu lokasi dengan kompleks perumahan,
perkantoran, dan pusat pendidikan TNI AU, Museum Dirgantara memiliki halaman
berumput hijau yang sangat luas dan sejuk. Dulunya Museum Pusat TNI AU ini
berlokasi di Jakarta, namun mengingat bahwa Yogyakarta adalah tempat kelahiran
TNI AU maka museum pun dipindah ke kompleks Lanud Adisutjipto.
Mengunjungi Museum Dirgantara Mandala adalah
hal yang sangat menarik. Pengunjung dapat melihat koleksi lengkap
kedirgantaraan di Indonesia serta menyaksikan betapa pemberaninya pilot-pilot
Indonesia pada zaman perjuangan kemerdekaan. Di museum ini terdapat 38 kolekspesawat,
baik pesawat tempur maupun pesawat sipil.
Beberapa pesawat yang memiliki nilai sejarah
tinggi antara lain replika pesawat Dakota VT-CLA milik perusahaan penerbangan
India yang ditembak jatuh oleh Belanda di Ngoto saat hendak mendarat di Maguwo,
pesawat Guntei bersayap ganda bekas tentara Jepang yang digunakan untuk
melakukan pengeboman pertama dalam sejarah TNI AU, serta koleksi pesawat
Mustang yang digunakan untuk menggempur Permesta.
Selain koleksi pesawat, di museum yang
gedungnya dibagi menjadi 6 ruang ini pengunjung juga bisa menyaksikan koleksi
lainnya. Di tempat ini terdapat koleksi foto, lukisan, tanda kehormatan,
pakaian dinas, buku, senjata api, senjata tajam, mesim pesawat, radar, bom atau
roket, parasut, hingga diorama yang disusun berdasarkan kronologi peristiwa.
Salah satu koleksi menarik adalah diorama Satelit Palapa dan pesawat ruang
angkasa Challenger yang mengorbitkan pesawat tersebut.
Hal yang menyenangkan lainnya saat mengunjung
Museum Dirgantara selain menyaksikan aneka koleksinya yang menarik, wisatawan
juga bisa naik ke beberapa pesawat yang memang diijinkan untuk dinaiki. Bahkan
wisatawan juga bisa menyewa pakaian pilot dan bergaya di dalam pesawat laksana
pilot sungguhan. Di museum ini juga terdapat wahana simulasi menerbangkan
pesawat.
B.
Lokasi dan
Akses
Museum
Dirgantara Mandala terletak di dalam kompleks TNI Angkatan Udara Republik
Indonesia, Lanud Adisutjipto, Yogyakarta. Meskipun lokasinya agak tersebunyi,
wisatawan bisa menemukan museum ini dengan mudah. Dari fly over janti silahkan
menuju Ring Road Timur, sesampainya di depan SMA Angkasa belok ke kiri. Jika
naik bis kota wisatawan bisa turun di SMA Angkasa dan jalan kaki sekitar 200
meter menuju museum.
C.
Jam Kunjung dan
Harga Tiket
Museum
Dirgantara Mandala buka pada hari Senin – Minggu dari pukul 08.30 – 15.00 WIB.
Tiket perorangan sebesar Rp 3.000, jika rombongan (30 orang ke atas) Rp 2.000.
Berhubung lokasinya di kompleks TNI AU, maka setiap wisatawan yang berkunjung
wajib membawa identitas diri yang masih berlaku dan lapor kepada petugas jaga.
Bagi rombongan yang ingin berkunjung ke museum ini bisa menghubungi pengelola
museum di nomor 0274 484453.
No comments:
Post a Comment